Minggu, 17 April 2011

ENTAH PUISI APA INI NAMANYA



                                                                    
(Dari rahim kegelisahanku sebuah puisi lahir dengan sendirinya tanpa tanggal tanpa bulan tanpa tahun)

Mohon maaf. Saya memang tak pandai merangkai katakata menjadi kalimat santun layak baca merdu terdengar di telinga tuan-tuan terhormat petinggi negeri ini yang hidupnya sudah tercukupi dengan segala fasilitas melalui uang titipan kami berupa setoran upeti, cukai, pajak, pungutan resmi dan pungli. Namun kiranya semua itu masih belum cukup sehingga korupsi masih tetap saja kalian pertahankan sebagai tradisi.

Sebut saja nama saya rakyat. Kamu adalah pengemban amanat penderitaan rakyat. Dan kalian adalah wakil saya yang sepanjang masa bekerja sebagai pedagang kecap dengan merek dagang atas nama rakyat.

Saya tak bisa lagi menemukan kata-kata yang layak untuk telinga kalian yang ternyata hanya bisa mendengar suara hati sendiri yang sudah terlanjur dikuasai nafsu serakah masa bodoh tak mau perduli yang penting gue happy bersama keluarga dan sanak famili. Karena itu mohon maklum kalau aku hanya bisa mengatakan kalian semua memang : Kampret !

Gue mpet liat muke lo !
Ngapain berdiri di podium itu kalau hanya bisa mesam mesem lempar senyum tebar pesona sementara hatimu batu bibirmu gincu lidahmu nipu mulutmu bau mesiu. Otakmu bebal seperti kadal !

Ngapain kamu duduk di situ  kalau hanya untuk menghitung-hitung berapa harga dirimu dibanding biaya kursi pedagang sapi yang entah sampai kapan akan kau nikmati sambil diamdiam menggadaikan kedaulatan negeri ini.

Sampai serak aku berteriak sampai tak bisa lagi aku menangis sampai habis batas waktu menunggu sampai kemudian kukubur segala harapan, kalian masih saja duduk manis tanpa mata tanpa telinga. tak kenal derita tak merasa sengsara. kemiskinan, kerusuhan, kebingungan, bencana dan kebodohan jadi tontonan asyik yang bisa diperdagangkan dan menguntungkan.

Siapakah sebenarnya kalian ini. kalau manusia, manusia macam apa. Kalau setan, setan bangsa apa. Barangkali kalian memang setan berwajah manusia. Atau manusia berhati setan !


::

Cisauk, 23.07.10