Kamis, 07 September 2017

SALAH

matahari tak pernah salah
rembulan tak pernah salah
angin tak pernah salah
tanah, air, dan api tak pernah salah
tak akan pernah salah
di mana salah                                                   
kalau tidur, di mana tidurnya
kalau sembunyi, sembunyi di mana
sia-sia telanjangi pagi
sia-sia siangi siang
tak ada salah di gelap malam
tak ada salah di terang matahari
siapa salah
tak ada salah di negeri ini. tak ada.
tak ada orang salah di negeri ini. tak ada
tak ada yang merasa bersalah. tak ada
Tapi syair ini salah !

Tjisauk, 2011

Minggu, 16 Maret 2014

DARIPADA DARIPADA, MENDINGAN AKU MENDINGAN



sudah kuculumunyun segalanyaman segalanyumun
hidup malah makin manyun markunyun
sementara kamu terus berkelomang bulukutuk merkutuk
dan para ontohod asyik mengecipirit seiprit demi seiprit

turun naik si kalamenjing
sampai aku terkaingkaing bagai anjing menggunjangganjing
lantaran bumi mulai miring, otakotak miring dan orangorang semangkin sinting
tanah subur rejeki garing mengering bagai nasi aking
maling teriak maling melengking sampai kencingnya menggemerincing

hidup makin manyun markunyun
amburadul berjenduljendul
diacakacak yul gemuyul tuyul
bangsa lelembut peliharaan para semprul

ya sudahlah kalau begitu
dari pada daripada
mendingan aku mendingan !

***

cisauk 29 April 2011

Rabu, 18 Januari 2012

KIDUNG UNEG-UNEG


KIDUNG UNEG-UNEG

bumi goyang langit goyang bintang gemintang melayanglayang
lautan tumpah gunung batuk berdahak-dahak
rembulan demam matahari panas dingin
Hats…chiih !
Preet !

bau bachin memenuhi udara menjadi senyawa O2.
para pemimpin mabuk dalam sandiwara tipu daya.
wong bodo membodohi rakyatnya sendiri
wong pinter keminter, minteri  temannya sendiri
Ealah…
tak jenthit lolo lobah
wong mati ora obah
yen obah medeni bocah
yen urip golek duwit

duwit adalah raja adalah tuan yang dipertuhan adalah binatang buruan yang dikejar-kejar siang malam dicari-cari dalam setiap kesempatan dan kesempitan sampai akhirnya kita mabuk kesetanan.

mata hilang pandang telinga hilang dengar mulut hilang suara lidah hilang kata. kata-kata hilang makna. makna menumpuk menyampah di kantong-kantong para pengusaha di laci-laci para penguasa

                                               O, inilah negeri hurahura syalala
elu elu gua gua
hidup bagai dalam gerbong kereta api tanpa rel tanpa masinis
tak ada pemimpin di negeri ini kecuali para pendusta
tak ada pengusaha di negeri ini kecuali para penjajah

maka:
bila dalam sebuah negara masih ada rakyat yang hidup menderita
itu kesalahan para pemimpin
bila pemimpin menutupi dosa-dosanya dengan segala cara, rakyatlah yang akan menderita menanggung akibatnya .

E, ladallah.
dalam hidup yang semakin parah
banyak orang rebutan tempat basah
sang pujangga jadi gerah
inilah jaman edan, katanya


Astagafirullah
jika benar ini jaman edan
yang waras itu siapa ?

Dung plak dung dung… ser
Dung plak dung dung… ser

mau tahu seperti apa budaya bangsa
lihatlah jalan raya
mau tahu berapa besar kekayaan para pejabat negara
lihat saja berapa besar hutang negara

inilah negeri surga para maling.
tak perduli pangkat dan status
siapa saja bebas mencuri, merampok dan menipu.
karena hukum bisa diatur

telinga tak mendengar suara, mulut tak mengenal kata-kata,
mata tak mengenal bentuk dan warna
pemimpin hilang nurani rakyat hilang akalnya

E ladalah
kenapa gue jadi marah-marah
apa karena tak bisa menjarah
tauk ah
Gelap



Cisauk 29 April 2011

Sabtu, 30 Juli 2011

Sajak Huruf B




Bila benar bapak berbuat baik
bagi bangsa
bagaimana bisa
bala bencana bolak balik
berdatangan
bikin bumi berantakan

betapapun bapak berkata
bahwa bila bersama bakal bisa
bikin bahagia bangsa
buktinya bohong belaka

bapak benar benar bagai badut
bangsa bisa bangkrut bila begini

***
cisauk, juni 2011

Kamis, 28 Juli 2011

SAJAK NEGERI JAHILIYAH




Jejalanan melebar menjalar tanpa trotoar
Dung gedung menjulang tinggi melangit mencakar-cakar

Hilang sawah tumbuh rumah
Hilang rumah tumbuh gedung mewah megah
Oalah…

Sambel mentah pake terasi
Lalapannya daon kemangi
Siang malem cari kumisi
Buat nutupin biaya kursi

Ada cicak lawan buaya
Yang menang si kecoa
Kalau pemimpin udah mati gaya
Wajar aja kalau rakyat kecewa

Inilah negeri jahiliyah
Di mana kita hanya bisa marah-marah

Inilah syurganya para penjarah
pesta pora nafsu serakah
orang kecil terus diperah

istigosah tak kunjung henti
bencana alam silih berganti
do’a bersama di mana-mana
musibah semakin merajalela

tak ada birokrasi bersih korupsi
tak ada nurani lekat di hati
mengatur negeri atas dasar untung rugi
lihat sendiri apa yang terjadi
banyak pencuri membobol rumahnya sendiri


***
Cisauk, Juni 2011

KEPADA INDONESIAKU

Sudah kuturuti apa yang kau mau
Sudah kupenuhi apa yang kau perlu
Masih saja kau begitu

Sudah kau nikmati apa yang kau mau
Sudah kau miliki apa yang kau perlu
Kurang apalagi ?

Tak terhitung janji kau ingkari
Tak terhitung perih kau lukai
Masih saja kau begitu
Tersenyum tanpa malu

Namun begitu
Aku tetap cinta padamu
Right or wrong kamu tetap indonesiaku

Cisauk, 17 Juli 2011